Kamis, 20 September 2012

KAMI KATAKAN KEPADA KALIAN SALAFI MAZ’UM IRJA’I (ANSHORUT THOGHUT). YANG MENGANGGAP KAMI KHAWARIJ.???

KAMI KATAKAN KEPADA KALIAN SALAFI MAZ’UM IRJA’I (ANSHORUT THOGHUT). YANG MENGANGGAP KAMI KHAWARIJ.???
 


 


Bismillahirrahmanirrahim…….

Ini adalah pesan untuk semua yang menuduh para Mujahidin dan Ulama Mujahidin hari ini dengan label Khawarij, seperti terhadap Syaikh Yusuf bin Shalih al-’Uyayree, Syaikh Abu Yahya al-Libby, Syaikh Usamah bin Ladin, Syaikh Ayman Zhawahiri, Ustadz Abu Bakar Ba'asyr, dan lainnya…
Jika kalian menganggap kami khawarij, maka berikan jawaban pada kami dari pertanyaan-pertanyaan berikut.?

1. Salah satu ciri Khawarij adalah mereka dekat dan akrab dengan Kuffar. Coba ungkapkan kepada kami dengan jujur, kapan terakhir kali kalian lihat para Mujahidin menunjukkan keakraban dengan Kuffar? Kapan terakhir kali kalian lihat Mujahidin memberikan senyuman kepada Kuffar dan membuang muka dari orang Muslim?
Kapan terakhir kali kalian melihat Mujahidin berpegangan tangan dengan Bush dan Condoleezza Rice? Kapan terakhir kali kalian lihat Mujahidin mencium pipi si Zionis Olmert dan melakukan kerjasama dengan si Tirani Kafir Putin? Kapan terakhir kali kalian melihat Mujahidin berpegangan tangan dengan sang pengkhianat Syi’ah yang menindas Sunnah di Iran, Ahmadinejad?
Kapan kalian melihat Mujahidin memutuskan kebijakan bersama Dick Cheney di rumah kriminal (Gedung Putih)? Dan kapan kalian lihat Mujahidin berjalan di karpet merah bersama pangeran Charles dan tersenyum dengan Ratu Elizabeth?
Kenapa semua pertanyaan-pertanyan ini mengingatkan kita kepada King Abdullah, raja Saudi dan orang-orang yang sepertinya?

2 Ciri Khawarij lainnya adalah bahwa mereka melakukan Takfir kepada orang Islam yang melakukan dosa yang tidak mengeluarkan dari Islam. Sebagian dari kalian menganggap Mujahidin adalah Kafir dan Khawarij karena memberontak terhadap pemerintah hari ini yang tidak berhukum dengan Syari’ah.
Jelaskan pada kami, jika kalian mengklaim berilmu, jika para Salaf telah mengklasifikasikan dosa pemberontakan (bughaat) terhadap Khalifah sebagai dosa yang tidak mengeluarkan seseorang dari Islam, jadi kenapa kalian menganggap itu (berontak terhadap pemerintah yang bukan Khalifah) sebagai dosa yang menghapus Syahadat?
Kenapa kalian menyamakan kami dengan Khawarij??

3. Ciri Khawarij lainnya adalah mereka menampakkan kekerasan terhadap Muslim. Kalau lah Mujahidin benar-benar memiliki ciri ini, kenapa kami melihat Pemerintah Saudi memberikan Tentara Salib basis militer untuk menyerang Irak dan Afghanistan, untuk membunuh ribuan kaum Muslimin, baik pejuang dan non-pejuang– dan kami tidak melihat kalian menganggap mereka Khawarij?
Di manakah keadilan?
Dan bagaimana kalian dapatkan berita bahwa Mujahidin membunuh kaum Muslimin? Apakah berita-berita itu yang membuat kalian memberikan sebutan Khawarij pada mereka? Kami yakin kalian pasti mendapatkan berita tersebut dari media Fasiq dan Kafir, yang sampai saat ini mereka tidak bisa membuktikan bahwa Mujahidin yang melakukan peledakan di pasar-pasar di Irak.

Karena Mujahidin tidak memiliki satupun ciri-ciri ini (Khawarij), jadi apakah pantas kalian menyebut mereka sebagai anjing-anjing neraka, padahal mereka berjuang membela Dien kalian, kehormatan kalian, dan tanah kalian?!!!!!

Allaahumma Adz-Dzib Amirika Wa-Hulafaa-ihim Ya Allah siksalah Amerika dan antek-anteknya Allahumman shuril Mujaahidiina Fii Afghanistan Wa Fii Filisthiina Wa Fii Iraaqi Wa Fii Fathaanii Wa Fii indunisi Wa Fii Kulli Makaanin Wa-zamaanin Ya Allah tolonglah para Mujaahidiin di Afghanistan, di Palestina, dan di Iraq dan Pattani dan di Indonesia dan di seluruh tempat dan waktu) Allaahumma Munzilal Kitaabi Wa-Mujriyas-Sahaabi Wa-Haazimal Ahzaabi Ihzimhum Wan-shurnaa Alayhim (Yaa Allah yang menurunkan Al-Kitab dan memperjalankan awan, dan Penghancur pasukan sekutu, hancurkanlah mereka, dan tolonglah kami atas mereka) Aamiin, Aamiin, Yaa Mujjibassaailin. ALLAHU AKBAR..!!!!!!!

Ya Alloh.., jadikanlah para mujahidin berkuasa di muka bumi.. Ya Alloh.., jadikanlah ahli tauhid berkuasa di muka bumi.. Ya Alloh.., siapkanlah pasukan mereka dan kirimlah ekspedisi-ekspedisi mereka.. Ikhlaskanlah niat-niat mereka.. palingkanlah intaian mata-mata dari mereka.. Ya Alloh.., mudahkanlah semua kebaikan untuk mereka.. Ya Alloh.., lindungilah persenjataan mereka.. & hiburlah keterasingan mereka… Jadilah Engkau sebagai pemberi bantuan… dan penolong mereka… sungguh mereka adalah orang-orang yg kuat.. krn pertolongan Engkau ya Alloh.., Rabb.. semesta alam..

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.” Qs. Al Hujurat : 15

Carilah ridha Allah walau orang sedunia murka denganmu .. Hindarilah murka Allah walau orang sedunia ridha denganmu ...

Rabu, 19 September 2012

FILM HOMOSEKSUAL PARA SANTRI AKAN TAYANG

                                                            FILM HOMOSEKSUAL PARA SANTRI AKAN TAYANG
 
Dunia heboh dengan film

“Innocence Of Muslims”

di Indonesia justru dihebohkan
hal
yang sama dengan tajuk
menghina Islam.!!
Sutradara
Hanung Bramantyo membuat
film berjudul.:

“Cinta Terlarang Batman dan Robin”


yang bertemakan
Homoseksual dengan latar
belakang pesantren.
Film ini
rencananya akan diputar dalam
secara luas pada bulan Oktober
2012, dalam rangka menyambut
hari Anti Diskriminasi Nasional.
Film ini menceritakan percintaan
sesama jenis dua orang santri,
Amir dan Bambang. Di pesantren,
Amir dan Bambang selalu
bersama hingga akhirnya mereka
saling jatuh cinta, dan film karya
Hanung bertemakan gay itu
sudah melecehkan Islam. Dalam
syariat Islam, gay, lesbi itu sudah
dilarang, ini justru disebarkan
dengan film, dengan latar
belakang pesantren pula. Padahal
pesantren itu adalah tempat
untuk belajar, mempelajari agama
Islam dan membina akhlak para
santri agar bisa menjadi manusia
yang berkualitas dan berakhlakul
karimah.
Di film ini justru malah
mengisahkan kisah cinta sesama
jenis. Tidak sesuai dengan realita
yang ada dan tidak
menggambarkan kehidupan
dunia pesantren yang
sebenarnya.
Astaghfirullah
Bagi yang pernah menuntut ilmu
di pesantren tentunya kalian
tahu apa saja kegiatan di
Pesantren. Kita itu dari pagi
sampai malam sibuk dengan
berbagai macam kegiatan. Baik
kegiatan menuntut ilmu, mengaji,
olahraga, kerja bakti, dll. Tidak
ada yang namanya kisah cinta-
cinta terlarang segala.
Film ini
jelas-jelas akan merusak citra
pondok pesantren. Sungguh
penghinaan terhadap dunia
pesantren. Karena film ini, orang
awam malah takut memasukkan
anaknya ke pesantren. Dan
dikuatirkan malah terjadi
penyimpangan.
Na’udzubillahim
indzalik, jangan sampai ini
terjadi.!!
Kita semua umat Islam maupun
Kalangan pondok pesantren
sudah seharusnya melakukan
protes dan juga menuntut
supaya film ini dibatalkan tayang.
Kita ajukan protes secara damai
dan tidak anarkis. Postingan ini
bukan maksud untuk
memprovokasi, tapi ini adalah
salah satu bentuk protes bahwa
kita umat Islam tidak setuju
dengan film berjudul “Cinta
Terlarang Batman dan Robin”
yang bertemakan homoseksual
dengan latar belakang pesantren.
Kita meminta ketegasan
pemerintah khususnya Lembaga
Sensor Film untuk membatalkan
tayangan film tersebut. Atau
teman-teman bisa mengirimkan
protes pada link ini
Hukum Money Politik
Dalam kitab Shahih al Bukhori
disebutkan
bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Kelak pada hari kiamat, ada tiga
kelompok manusia
yang tidak akan diajak bicara
(didiamkan dan dibiarkan) oleh
Allah SWT,
tidak akan dipandang (dengan
rahmat/kasih sa
yang)
dan akan di adzab dengan siksa
yang pedih.
Salah seorang diantaranya adalah
seorang yang memilih pemimpin
karena mendapatkan materi
(politik uang).
Jika dia diberi materi kemudian
dia ridla.
Sebaliknya jika tidak diberi
kemudian dia marah".
di riwayatkan oleh Imam Bukhori
dalam kitab Fathul Bari Syarah al
Bukhori
Juz V Hal.284

http:// www.lsf.go.id/ film.php?
module = suratpembaca
Mari kita bagikan postingan ini
sebanyak-bayakn ya. Jika
pelecehan terhadap Nabi
Muhammad di luar negeri saja
umat Islam bisa marah, maka
jangan sampai ada film yang
merusak citra Islam yang
membuat umat Islam di
Indonesia marah..

OH... IBU TOLONG LAHIRKAN DARI RAHIMMU ABDULLAH AZZAM.

OH... IBU TOLONG LAHIRKAN DARI RAHIMMU ABDULLAH AZZAM !

 





"Sheikh Abdullah Azzam bukanlah orang biasa. Dia mewakili satu bangsa, satu Ummat. Tubuh Ummat ada di dalam dirinya. Setelah kematiannya, para muslimah sejauh ini gagal melahirkan seorang laki-laki yang mampu menggantikan Beliau".

[Usama bin Ladin, wawancara dengan TV Al-Jazeera, 1999] "Dialah yang bertanggung jawab membangkitkan kembali Jihad di abad 20 ini".

[Majalah Time] "Dia tidak hanya mewakili dirinya sendiri, melainkan seluruh Ummat. Ucapannya tidaklah seperti ucapan orang biasa. Sedikit bicaranya, namun kandungannya sangat dalam. Jika engkau menatap matanya, hatimu akan terpenuhi dengan iman dan cinta kepada Allah SWT".

[Ulama Mujahid asal Mekkah] " Tidak satupun Tanah Jihad di seluruh dunia, tidak seorangpun Mujahid yang berjuang di Jalan Allah, yang tidak terinspirasi oleh hidup, ajaran dan karya Sheikh Abdullah Azzam".

[Azzam Publications] " Pada dekade 1980-an, Syuhada Sheikh Abdullah Azzam mencetuskan satu kalimat yang maknanya bergaung di seluruh medan pertempuran Chechnya saat ini. Sheikh Abdullah Azzam Rahmatullah 'Alaihi menggambarkan bahwa Para Mujahid yang gugur dalam pertempuran bergabung bersama "Kafilah Para Syuhada".

Abdullah Yusuf Azzam lahir pada tahun 1941 di Desa Asba'ah Al-Hartiyeh, Propinsi Jiniin, Tanah Suci Palestina yang diduduki Israel. Beliau dibesarkan di sebuah rumah yang bersahaja dimana Beliau dididik agama Islam, ditanamkan kecintaan terhadap Allah dan Rasul-Nya SAW, terhadap Mujahid yang berjuang di Jalan-Nya dan terhadap orang-orang yang shaleh yang mencintai kehidupan akhirat. Semasa masih kanak-kanak, Abdullah Azzam sangat menonjol di antara anak-anak lainnya. Beliau sudah mulai menyiarkan dakwah Islam semenjak masih sangat muda. Teman-teman sepergaulan mengenal Beliau sebagai seorang anak yang shaleh.

Beliau telah menunjukkan tanda-tanda yang luar biasa sejak muda dan guru-guru Beliau telah mengenali tanda-tanda ini sejak Beliau masih di Sekolah Dasar. Sheikh Abdullah Azzam dikenal karena ketekunan dan kesungguhannya bahkan sejak masih kecil, Beliau memperoleh pendidikan dasar dan menengah di desanya dan kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Pertanian Khadorri hingga memperoleh gelar. Meskipun Beliau yang termuda di antara teman-temannya, namun Beliau adalah yang terpandai dan terpintar. Setelah menamatkan pendidikannya di Khadorri Beliau bekerja sebagai guru di Desa Adder, Yordania Selatan. Kemudian Beliau menuntut ilmu di Fakultas Syariah, Universitas Damaskus Suriah hingga memperoleh gelar B.A. di bidang Syariah pada tahun 1966.

Ketika tentara Yahudi merebut Tepi Barat pada tahun 1967, Sheikh Abdullah Azzam memutuskan untuk pindah ke Yordania, karena Beliau tidak ingin hidup di Palestina yang berada di bawah pendudukan Yahudi. Melihat bagaimana tank-tank Israel maju memasuki Tepi Barat tanpa mendapatkan perlawanan yang berarti, menimbulkan perasaan bersalah dalam diri Beliau, sehingga membuat Beliau semakin mantap untuk hijrah dengan maksud agar dapat mempelajari ilmu perang.

Pada akhir dekade 1960-an, dari Yordania Beliau bergabung dalam Jihad menentang pendudukan Israel atas Palestina. Tidak lama kemudian Beliau pergi belajar ke Mesir dan memperoleh gelar Master dalam bidang Syariah di Universitas Al-Azhar, Kairo. Pada tahun 1970, setelah Jihad terhenti karena kekuatan PLO diusir keluar dari Yordania, Beliau menjadi dosen di Universitas Yordania di Amman. Setahun kemudian, tahun 1971, Beliau memperoleh beasiswa dari Universitas Al-Azhar dimana Beliau melanjutkan pendidikan S3 dan memperoleh gelar Ph.D dalam bidang Pokok-Pokok Hukum Islam (Ushul-Fiqh) tahun 1973. Selama di Mesir inilah Beliau mengenal keluarga Syuhada Sayyid Qutb (1906-1966). Sheikh Abdullah Azzam cukup lama turut serta dalam Jihad Palestina. Namun ada hal yang tidak disukainya, yaitu orang-orang yang terlibat di dalamnya sangat jauh dari Islam. Beliau menggambarkan bagaimana orang-orang ini berjaga-jaga sepanjang malam sambil bermain kartu dan mendengarkan musik, dan menganggap bahwa mereka sedang menunaikan Jihad untuk membebaskan Palestina. Sheikh Abdullah Azzam menyebutkan juga meskipun ada ribuan orang di basis-basis pemukiman, tetapi jumlah orang yang hadir untuk shalat berjama?ah bisa dihitung dengan satu tangan saja. Beliau berusaha mendorong mereka untuk menerapkan Islam sepenuhnya, namun mereka bertahan untuk menolak. Suatu hari Beliau bertanya kepada seorang "Mujahid" secara retoris, agama apa yang ada di belakang revolusi Palestina, "Mujahid" itu menjawab dengan jelas dan gamblang, "Revolusi ini tidak memiliki dasar agama apapun".

Habislah sudah kesabaran Abdullah Azzam. Beliau kemudian meninggalkan Palestina, pindah ke Saudi Arabia dan mengajar di berbagai universitas di sana.Saat Sheikh Abdullah Azzam menyadari bahwa hanya dengan kekuatan yang terorganisir Ummat ini bisa menggapai kemenangan, lalu Jihad dan senjata adalah kesibukan dan pengisi waktu luangnya.

"Jihad hanya dengan senjata. TIDAK dengan Negosiasi, TIDAK dengan Perundingan Damai, TIDAK dengan Dialog", kalimat tersebut menjadi semboyan Beliau. Beliau praktekkan apa yang selalu Beliau kumandangkan, sehingga membuat Beliau menjadi salah satu di antara orang Arab pertama yang bergabung dalam Jihad di Afghanistan melawan Uni Soviet yang komunis. Pada tahun 1980, ketika masih di Saudi Arabia, Abdullah Azzam memperoleh kesempatan berjumpa dengan satu delegasi Mujahidin Afghanistan yang datang untuk menunaikan ibadah Haji. Segera Beliau tertarik dengan kelompok ini dan ingin mengetahui lebih banyak lagi mengenai Jihad Afghanistan. Ketika dijabarkan kepadanya, Beliau merasa inilah yang sudah sejak lama sekali Beliau cari-cari.Beliau segera melepaskan jabatannya sebagai dosen di Universitas King Abdul-Aziz Jeddah Saudi Arabia, dan berangkat menuju Islamabad Pakistan supaya dapat ikut serta dalam Jihad. Beliau pindah ke Pakistan agar dapat lebih dekat dengan Jihad Afghanistan, dan di sanalah Beliau mengenal pemimpin-pemimpin Mujahidin. Saat-saat pertama berada di Pakistan, Beliau ditunjuk untuk memberikan kuliah di International Islamic University di Islamabad. Namun tidak lama hal ini berlangsung, karena Beliau memutuskan untuk meninggalkan universitas agar bisa mencurahkan seluruh waktu dan energinya untuk Jihad Afghanistan. Pada permulaan dekade 1980-an, Sheikh Abdullah Azzam langsung turun ke medan Jihad Afghanistan. Di Jihad inilah Beliau merasa puas bisa memenuhi kerinduan dan cinta yang tak terlukiskan untuk berjuang di Jalan Allah, persis seperti suatu kali Rasulullah SAW bersabda : "Berdiri satu jam dalam pertempuran di Jalan Allah lebih baik daripada berdiri menunaikan shalat selama enam puluh tahun".

Terinspirasi oleh Hadits ini, Sheikh Abdullah Azzam beserta keluarganya memutuskan pindah ke Pakistan agar lebih dekat dengan medan Jihad. Tidak lama setelah itu Beliau pindah lagi dari Islamabad ke Peshawar supaya bisa lebih dekat lagi dengan medan Jihad dan Syahid.Di Peshawar, bersama dengan Usama bin Ladin yang juga teman dekatnya, Sheikh Abdullah Azzam mendirikan Baitul-Anshar (Mujahideen Services Bureau atau Kantor Pelayanan Mujahidin) dengan tujuan untuk menawarkan semua bantuan yang memungkinkan bagi Jihad Afghanistan dan Para Mujahid dengan cara mengadakan dan me-manage berbagai proyek yang menunjang Jihad. Kantor ini juga menerima dan melatih para sukarelawan (Foreign Mujahideen) yang berbondong-bondong datang ke Pakistan untuk ikut serta dalam Jihad dan mengatur penempatan mereka di garis depan.

Dapat diduga, semua hal ini masih belum cukup memuaskan keinginan Sheikh Azzam yang menggebu-gebu berjihad. Keinginan inilah yang akhirnya membawanya pergi ke garis depan. Di medan pertempuran Sheikh Abdullah Azzam mengambil peranan dengan sikap ksatria dalam perjuangan yang penuh dengan pengorbanan yang besar. Di Afghanistan Beliau jarang menetap di suatu tempat. Beliau selalu berkeliling ke seluruh pelosok negeri mengunjungi hampir seluruh propinsi dan wilayah seperti Logar, Kandahar, Pegunungan Hindukush, Lembah Panshir, Kabul dan Jalalabad. Dalam kunjungan ini, Sheikh Abdullah Azzam menyaksikan secara langsung kepahlawanan orang-orang awam yang telah mengorbankan segala apa yang dimiliki termasuk jiwa mereka demi jayanya Dien Islam. Di Peshawar, setelah kembali dari berkeliling, Sheikh Azzam selalu berbicara tentang Jihad secara kontinyu. Beliau selalu berdo'a agar Para Komandan Mujahidin yang terpecah belah dapat bersatu padu. Beliau selalu mengundang orang-orang yang belum bergabung dalam pertempuran untuk memanggul senjata dan maju ke garis depan sebelum terlambat.

Abdullah Azzam sangat dipengaruhi oleh Jihad Afghanistan dan Beliaupun sangat besar pengaruhnya pada Jihad ini sejak Beliau mengabdikan diri sepenuhnya dalam perjuangan ini. Beliau menjadi salah satu tokoh yang paling menonjol dan berpengaruh bersama dengan pemimpin-pemimpin bangsa Afghanistan lainnya. Beliau tidak tanggung-tanggung mempromosikan perjuangan Afghanistan ke seluruh dunia, khususnya ke kalangan Ummat Islam. Beliau berkeliling dunia, menyampaikan panggilan kepada Kaum Muslimin untuk beraksi mempertahankan agama dan Tanah Muslim. Beliau menulis sejumlah buku tentang Jihad, seperti Join the Caravan, Signs of Ar-Rahman in the Jihad of the Afghan, Defence of the Muslim Lands dan Lovers of the Paradise Maidens. Bahkan Beliau turun langsung ke medan Jihad Afghanistan, meskipun usia Beliau telah lebih dari 40 tahun. Beliau menjelajahi Afghanistan, dari utara ke selatan, dari timur ke barat, menembus salju, mendaki pegunungan, di bawah panas terik matahari dan dingin yang membekukan tulang, dengan menunggang keledai maupun berjalan kaki. Banyak Pemuda yang bersama Beliau kelelahan, namun Sheikh Abdullah Azzam tidak. Beliau merubah pandangan Ummat Islam terhadap Jihad di Afghanistan dan menjadikan Jihad ini sebagai perjuangan yang Islami yang merupakan kewajiban seluruh Ummat Islam di dunia. Hasil dari usaha ini adalah Jihad Afghanistan menjadi universal dimana Ummat Islam dari seluruh dunia turut serta. Para Pejuang Muslim dari seluruh penjuru dunia secara sukarela berdatangan ke Afghanistan untuk memenuhi kewajiban Jihad dan membela Saudara-saudara Muslimin dan Muslimah mereka yang tertindas.

Kehidupan Sheikh Azzam berkisar hanya kepada satu tujuan, yakni menegakkan Hukum Allah di muka bumi ini, yang merupakan tanggung jawab yang pasti bagi setiap dan segenap Ummat Muslim. Dalam rangka melaksanakan tugas suci dalam hidup ini yaitu menegakkan kembali Khilafah Islamiyyah (negara yang berdasarkan pada hukum Islam), Sheikh Azzam mengkonsentrasikan kepada Jihad (perjuangan bersenjata untuk menegakkan Islam). Beliau berkeyakinan bahwa Jihad wajib dilaksanakan sampai Khilafah Islamiyyah ditegakkan sehingga cahaya Islam menerangi seluruh dunia.

Beliau juga menjaga dan memelihara keluarganya dengan semangat perjuangan yang sama, sehingga istrinya, sebagai contoh, aktif mengurus anak-anak yatim piatu dan aktif dalam berbagai tugas kemanusiaan di Afghanistan. Beliau menolak jabatan di beberapa universitas dengan menyatakan bahwa dirinya tidak akan pernah meninggalkan Jihad kecuali jika gugur di medan perang atau terbunuh. Beliau selalu menekankan kembali bahwa tujuannya yang terakhir adalah membebaskan Tanah Suci Palestina. Dalam hal ini Beliau menyatakan: "Saya tidak akan meninggalkan Tanah Jihad kecuali karena tiga hal. Pertama, saya terbunuh di Afghanistan. Kedua, saya terbunuh di Pakistan. Ketiga, saya diborgol dan diusir dari Pakistan"

Jihad di Afghanistan telah membuat Abdullah Azzam menjadi penyangga utama dalam gerakan Jihad di jaman modern sekarang. Dengan turun langsung dalam Jihad ini dan dengan mempromosikannya serta menjelaskan kendala-kendala yang menghambat gerakan Jihad, Beliau memiliki peranan yang sangat berarti dalam meluruskan pendapat Ummat Islam tentang Jihad dan perlunya menegakkan Jihad. Beliau menjadi panutan bagi generasi muda yang menyambut panggilan Jihad. Beliau amat mementingkan Jihad dan butuh akan Jihad. Sekali waktu Beliau berkata :"Saya merasa seolah-olah berumur 9 tahun. Tujuh setengah tahun dalam Jihad di Afghanistan dan satu setengah tahun dalam Jihad di Palestina. Sisa tahun lainnya tidak berarti sama sekali".

Dari atas mimbar Sheikh Azzam berulangkali menekankan keyakinannya : "Jihad tidak boleh ditinggalkan sampai hanya Allah SWT saja yang disembah. Jihad akan terus berlangsung sampai Kalimat Allah ditinggikan. Jihad sampai semua orang yang tertindas dibebaskan. Jihad untuk melindungi kehormatan kita dan merebut kembali Tanah kita yang dirampas. Jihad adalah Jalan untuk mencapai kejayaan abadi?.

Sejarah dan semua orang yang mengenal dekat Sheikh Abdullah Azzam mencatat keberanian Beliau dalam berbicara tentang kebenaran, dengan mengabaikan segala konsekuensi yang ada.Setiap saat Sheikh Abdullah Azzam mengingatkan seluruh Kaum Muslimin bahwa :"Ummat Islam tidak dapat dikalahkan oleh ummat lainnya. Kita Ummat Islam tidak akan dikalahkan oleh musuh-musuh kita, namun kita bisa dikalahkan oleh diri kita sendiri".

Sheikh Abdullah Azzam adalah contoh seorang yang berperilaku Islami dengan baik, dengan amal shalehnya, dengan ketaqwaannya kepada Allah SWT dan dengan kesederhanaannya dalam segala hal. Beliau tidak pernah mencemari hubungan baiknya dengan orang lain. Sheikh Azzam selalu mendengarkan pendapat Para Pemuda, Beliau amat disegani dan tidak terbersit sedikitpun rasa takut di dalam hatinya. Beliau selalu berpuasa selang seling hari seperti yang dilakukan Nabi Daud AS. Dan juga selalu menghimbau yang lainnya untuk berpuasa hari Senin dan Kamis. Sheikh Azzam adalah orang yang selalu berterus terang, tulus dan mulia. Beliau tidak pernah mencaci orang lain atau berbicara yang tidak baik mengenai orang lain.Satu saat sekelompok Muslim yang tidak puas di Peshawar mencap Sheikh Azzam sebagai kafir dan menuduhnya meminta uang dari Kaum Muslimin untuk dihambur-hamburkan. Ketika Sheikh Azzam mendengar hal ini, Beliau tidak mencari dan mendebat mereka, malah mengirimi mereka berbagai hadiah. Namun kelompok tersebut tetap saja mencaci maki, mengumpat dan memfitnah Beliau, dan Beliau terus saja mengirimi mereka hadiah lainnya. Bertahun-tahun kemudian, ketika akhirnya menyadari kesalahannya, mereka berkomentar :

"Demi Allah, kami belum pernah menemui seseorang seperti Sheikh Abdullah Azzam. Beliau tetap saja memberi kami uang walaupun kami selalu mengutuk dan mencaci Beliau"

Selama Jihad Afghanistan berlangsung, Beliau telah berhasil menyatukan berbagai kelompok Mujahidin dalam Jihad ini. Dan tentu saja kebanggaan Beliau terhadap Islam menimbulkan rasa benci di kalangan musuh agama, sehingga musuh membuat rencana untuk menghabisi nyawa Beliau. Pada November 1989, sejumlah bahan peledak TNT diletakkan di bawah mimbar dimana Beliau selalu menyampaikan khutbah setiap hari Jum?at. Demikian besar jumlah peledak tersebut sehingga seandainya meledak akan menghancurkan seluruh Masjid termasuk apa saja dan siapa saja yang ada di dalamnya. Ratusan Muslimin dapat terbunuh. Namun Allah memberikan perlindungan-Nya dan bom tersebut tidak meledak.

Musuh-musuhpun semakin berhasrat melaksanakan rencana gilanya. Mereka mencobanya sekali lagi di Peshawar, tidak lama berselang setelah kejadian tersebut. Ketika itulah Allah SWT berkehendak agar Sheikh Abdullah Azzam meninggalkan dunia ini menuju haribaan-Nya (kita berharap demikian Insya Allah). Dan Sheikh wafat dengan cara yang gemilang pada hari Jum'at 24 November 1989 pukul 12.30 siang.Musuh-musuh Allah meletakkan tiga bom di jalan yang sempit dimana hanya bisa dilewati satu mobil saja. Jalan tersebut adalah jalan yang biasa dilalui oleh Sheikh Abdullah Azzam untuk menunaikan shalat Jum'at. Pada hari Jum'at itu, Sheikh Azzam bersama dengan dua anaknya, Ibrahim dan Muhammad, serta salah seorang anak Syuhada Sheikh Tamim Adnani (salah seorang Pahlawan Jihad Afghanistan lainnya), melalui jalan tersebut. Mobil pun berhenti di mana bom yang pertama berada, dan Sheikh Azzam turun untuk meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki. Musuh-musuh yang sudah menanti segera memicu bom yang telah mereka persiapkan tersebut. Bunyi ledakan dahsyat mengguncang hebat terdengar di seluruh penjuru kota.

Orang-orang berhamburan keluar dari Masjid, dan menyaksikan pemandangan yang mengerikan. Hanya sedikit saja yang tersisa dari kendaraan yang hancur lebur. Tubuh anaknya yang kecil, Ibrahim, terlempar ke udara sejauh 100 meter, demikian pula dengan kedua anak lainnya, beterbangan pada jarak yang hampir sama. Potongan-potongan tubuh mereka tersebar di pohon-pohon dan kawat-kawat listrik. Sementara tubuh Syahid Sheikh Abdullah Azzam tersandar di dinding, tetap utuh dan tidak cacat sama sekali, kecuali sedikit darah terlihat mengalir dari mulut Beliau.

Ledakan itu telah mengakhiri perjalanan hidup Sheikh Abdullah Azzam di dunia, yang telah Beliau lalui dengan baik melalui perjuangan, daya upaya sepenuhnya, dan pertempuran di Jalan Allah SWT. Hal ini semakin menjamin kehidupannya yang sebenarnya dan abadi di Taman Surga -kita memohon kepada Allah demikian, dan menikmatinya bersama dengan teman-teman yang mulia yakni : "Dan barangsiapa yang mena?ati Allah dan Rasul-Nya mereka ini akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni'mat oleh Allah, yaitu : Para Rasul, Para Shiddiqiin, Orang-orang yang mati Syahid dan Orang-orang Shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya" [QS An-Nisaa:69]

Dengan cara seperti inilah Pahlawan Besar dan Penggerak Kebangkitan Islam meninggalkan medan Jihad dan dunia ini, dan tidak akan pernah kembali lagi. Beliau dimakamkan di Makam Para Syuhada Pabi di Peshawar Pakistan, dimana Beliau bergabung bersama-sama dengan ratusan Syuhada lainnya. Semoga Allah menerima Beliau sebagai Syuhada dan menganugerahinya tempat tertinggi di Surga. Pertempuran yang telah Beliau lalui dan telah Beliau perjuangkan tetap berlanjut melawan musuh-musuh Islam. Tidak satupun Tanah Jihad di seluruh dunia, tidak seorangpun Mujahid yang berjuang di Jalan Allah, yang tidak terinspirasi oleh hidup, ajaran dan karya Sheikh Abdullah Azzam Rahmatullah 'Alaihi.

Kita memohon kepada Allah SWT untuk menerima amal ibadah Beliau dan menempatkan Beliau di Surga Tertinggi. Kita memohon kepada Allah SWT untuk membangkitkan dari Ummat ini Ulama-Ulama lain sekaliber Beliau, yang menerapkan pengetahuannya di medan perjuangan, bukan hanya menyimpannya di dalam buku dan di dalam Masjid saja.Melalui biografi ini, kami merekam kejadian-kejadian dalam sejarah Islam selama sepuluh tahun terakhir dari tahun 1979 hingga 1989, dan akan terus berlanjut sebagaimana Sheikh Abdullah Azzam berkata :

"Sesungguhnya sejarah Islam tidaklah ditulis melainkan dengan darah Para Syuhada, dengan kisah Para Syuhada, dengan teladan Para Syuhada""Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir tidak menyukai. Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai" [QS At-Taubah:32-33].

Buku-buku yg ditulis oleh Dr Abdullah Azzam diantaranya ialah ;
· Ayaturrahman fi jihadil Afghan
· Addifak 'an aradhil muslimin min ahammi furdhul 'iyan (mempertahankan Bumi Umat Islam - Fardhu Ain yg terpenting)
· Akidah dan Kesannya dlm Membentuk Masyarakat
· Adab/Tatatertib dan Hukum-hukum dalam Jihad
· Islam dan masa Depan Kemanusian
· Menara Api yg Hilang
· Hukum berjuang/beramal dlm berjamaah

Sejak Abdullah Azzam syahid, Maktab Khidmat al Mujahidin (terletak di Peshawar) mengumpulkan berbagai petikan khutbah dan ceramahnya kemudian dibukukan sehingga mencapai 50 judul, diantaranya;

· seri Tarbiyah Jihadiyah Wal Bina' yg mencapai 26 jilid,
· Hijrah dan I'dad 3 juz/jilid.
· Fi Zhilali Suratti Taubah 2 Juz.
· Fiqh dan Ijtihad dlm Jihad 3 jilid
· Perkataan-perkataan dari Garisan Api pertama 3 jilid
· Dibawah Gelora peperangan 4 jilid
· Pengajaran dari Sirah Rasulullah SAW
· Keruntuhan Khilafah dan Pembinaan kembali

Judul-judul di atas adalah merupakan buku-buku yg penting saja sedangkan di sana terdapat berpuluh-puluh lagi buku-buku karangan As-syahid dan buku2 yg ditulis mengenainya.

Sumber : Unknown

Orisinil in english : www.azzam.com

Senin, 10 September 2012

KALAU TEPUK TANGAN DAN SIULAN SAJA DISEBUT IBADAH APALAGI HORMAT BENDERA

Allah Azza Wa Jalla Berfirman :
وَمَا كَانَ صَلَاتُهُمْ عِنْدَ الْبَيْتِ إِلَّا مُكَاءً وَتَصْدِيَةً فَذُوقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ

"Tidaklah sholat (ibadah) mereka (kaum musyrik) di sekitar Baitullah itu, kecuali hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu". (QS Al Anfal 35)

Rasulullah Shollallohu 'alaihi Wasallam Bersabda

 لَيْسَ مِنَّا مَنْ دَعَا إِلَى عَصَبِيَّةٍ

“Bukanlah golongan kami, mereka yang mengajak kepada Nasionalisme",. (HR Abu Dawud)


« مَنْ قُتِلَ تَحْتَ رَايَةٍ عُمِّيَّةٍ يَدْعُو عَصَبِيَّةً أَوْ يَنْصُرُ عَصَبِيَّةً فَقِتْلَةٌ جَاهِلِيَّةٌ »


‎ 
"Barangsiapa yang berperang dengan slogan primordialisme, mendakwahkan (mengajak & menyerukan) nasionalisme atau membantu menegakkan nasinalisme, lalu ia mati MAKA IA MATI DALAM KEADAAN JAHILIYYAH". (HR. Muslim)

Lalu marilah kita bandingkan antara tepuk tangan dan siulan dengan upacara bendera dan segala pernik-perniknya

  • Penanaman Nasionalisme dalam penghormatan bendera dan upacara  adalah dakwah Jahiliyyah sebagaimana hadits di atas

  • Mengheningkan cipta adalah tasyabbuh (menyerupai) dengan ibadahnya agama Hindu, Budha dan Kristen. Sedangkan Rasulullah Shollallohu 'alaihi Wasallam melarang keras meniru upacara agama lain.  

  • Di antara bunyi syair lagu Indonesia Raya adalah : "Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya UNTUK INDONESIA RAYA = syair ini telah membatalkan pernyataan kita setiap sholat : "Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku, HANYALAH UNTUK ALLAH RABB SEMESTA INI"

  • Dalam lagu Berkibarlah Benderaku terdapat syair "Siapa berani menurunkan engkau, serentak rakyatmu membela …. " Apakah ini bukan kalimat syirik ? 

Padahal Rasulullah bersabda dalam hadits shahih (artinya) :

      واِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سُخْطِ اللهِ لاَ يُلْقِى لَهاَ بَالاً فيَهْوِى بِهاَ فِى جَهَنَّمَ

“Ada seseorang yang mengucapkan suatu kalimat yang dimurkai Allah, sedangkan ia mengucapkannya tanpa tujuan yang jelas, tetapi disebabkan kalimat itu Allah Melmparkannya ke dalam neraka jahannam” (Muttafq Alaih) . Na’udzu billah


  • Di antara bunyi syair lagu Wajib “Padamu Negeri” adalah : “Bagimu Negeri JIWA RAGA KAMI” : ini adalah seruan jahiliyyah dan bertentangan dengan syahadat kita dan bisa menggugurkan ke Islaman pengucapnya

Padahal Allah Azza Wa Jalla Berfirman  :

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ  لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ

“Katakanlah: sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)." (QS Al An’am 162 – 163)


  • Dalam Tafsir Ibnu Katsir juz 4/52 disebutkan : “Orang-orang Musyrik Quraisy mengelilingi Ka’bah dengan telanjang tanpa sehelai benang pun sambil bersiul-siul dan bertepuk tangan”. Dan ini oleh Allah disebut sholatnya kaum musyrik

 Maka kalau sambil telanjang, tepuk-tepuk tangan dan siulan saja oleh Allah disebut "sholat" krn di situ ada makna pengagungan dan ketundukan kpd Latta, Uzza dan Manath, walaupun dalam bentuk yang mungkin aneh bagi kita, apalagi penghormatan bendera yg di dalamnya ada tujuan pengagungan thd bendera, bahkan rela mati demi Sang Saka Merah Putih dsb. Apa bedanya dengan orang Jahiiyyah dulu ?

  • Berikut ini tafsir Al Anfal 35 versi Departemen Agama : " Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu".
Seterusnya Allah swt. menerangkan sebab-sebab mereka tidak berhak menguasai Baitullah, dan daerah haram, yaitu karena mereka dalam waktu beribadat, mengerjakan tawaf mereka bertelanjang dan bersiul-siul serta bertepuk tangan.

روى عن إبن عباس رضى الله عنهما: كانت قريش تطوف بالبيت عراة تصفر وتصفق

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallohu 'Anhu : “Orang-orang Quraisy mengitari Baitullah dalam keadaan telanjang, bertepuk tangan dan bersiul-siul”. (H.R Ibnu Abi Hatim dari Ibnu 'Abbas)

Dan diriwayatkan juga dari beliau :
وروى عنه: أن الرجال والنساء منهم كانوا يطوفون عراة مشبكين بين أصابعهم يصفرون منها ويصفقون

Artinya :

“Bahwa orang-orang Quraisy itu baik laki-laki maupun perempuan, mengelilingi Kakbah dalam keadaan telanjang. Mereka saling berbimbingan tangan, bersiul-siul dan bertepuk tangan”. (H.R Ibnu Abi Hatim dari Ibnu 'Abbas)

  • Manakah yg lebih sakral dan lebih pantas disebut sebagai ibadah : tepuk tangan dan siulan atau upacara bendera dengan segala tata tertib nya ?

  • Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menjelaskan bahwa makna ibadah adalah : “Ketundukan, ketergantungan, kepatuhan, merasa takut dengan hukuman yg akan ditimpakan, menyerah pasrah, mencintai dan merasa kehilangan manakala tidak ada di dekatnya” . BUKANKAH INI SEMUA YANG AKAN DITANAMKAN KEPADA RAKYAT INDONESIA TERHADAP BENDERA DAN TANAH AIRNYA DALAM SETIAP UPACARA DAN PENGHORMATAN BENDERA ?

Dalam Syarah Kitab Tauhid, disebutkan :
تفسير العبادة، وهي: التذلل والخضوع للمعبود خوفاً ورجاء ومحبة وتعظيماً    القول المفيد على كتاب التوحيد -

Tafsir dari Ibadah adalah : “Merendahkan diri dan tunduk patuh kepada yang diibadahi, dengan disertai rasa takut (akan hukuman), kecintaan yg dalam dan penghormatan serta pengagungan kepadanya " (Al Qaul Al mufid ‘Ala kitab Tauhid juz 1 hal 320)

Untuk lebih memperjelas makna IBADAH, berikut tambahan saya

Allah Azza wa jalla berfirman (artinya)“Mereka (Yahudi dan Nasrani) menjadikan orang-orang 'alim dan rahib-rahib (pendeta) mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allâh”. (QS At Taubah 31)

Apakah yang dimaksud menjadikan orang-orang 'alim dan rahid-rahib sebagai tuhan-tuhan selain Allâh? Apakah mereka sujud, menyembah kepada orang-orang 'alim dan rahib-rahib itu seperti orang-orang musyrik menyembah berhala ?

Al-Imâm Ibnu Katsîr telah menjelaskan masalah ini dengan sebuah hadits dari jalur Al-Imâm Ahmad, At-Tirmidzî dan Ibnu Jarîr; yaitu hadits yang mengisahkan kedatangan 'Adî bin Hâtim ke Madînah dalam rangka kunjungannya yang pertama kepada Rasûlullâh Shollallohu 'alihi wasallam .

-- ketika itu 'Adî masih beragama Nasrani -- dan memakai kalung salib dari perak. Maka Rasûlullâh saw. pun membacakan ayat ini (Surah At-Taubah (9) : 31) di hadapan 'Adî bin Hâtim : “Mereka (Yahûdi dan Nasrani) menjadikan orang-orang 'alim dan rahib-rahib (pendeta) mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allâh”. (QS At Taubah 31)


'Adî bin Hâtim segera menyanggah dengan mengatakan :  
“Sesungguhnya mereka tidak pernah ber'ibâdah (menyembah) kepada orang-orang 'alim dan para pendeta”.

Maka Rasûlullâh Shollallohu 'alihi wasallam pun segera menjawab : Sesungguhnya orang-orang 'alim dan para pendeta itu mengharamkan sesuatu yang halal terhadap mereka dan menghalalkan sesuatu yang haram, maka mereka pun menta'atinya. Demikian itulah penyembahan (ibadah) mereka kepada orang-orang 'alim dan para pendeta itu. (Lihat Tafsîr Ibnu Katsîr juz II hal.348)


Mereka memang tidak melakukan sujud kepada para pendeta atau orang-orang 'alim mereka, akan tetapi mereka mentaati para pendeta dan orang-orang 'alim itu sedemikian rupa hingga hukum halal-haram bagi mereka adalah menurut aturan pendeta dan orang 'alim, bukan menurut Allâh. Inilah pengertian atau makna 'ibâdah yang sesungguhnya; yaitu : “Ta'at (patuh) dan merendahkan diri”, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya.

Bukankah sikap pemerintah terhadap mereka yang menolak menghormat bendera atau menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan alasan Nasionalisme atau berbagai alasan lain yang yang mengada-ada sudah sangat nyata menunjukkan betapa bendera dan lagu kebangsaan dikultuskan sedemikian tingginya bahkan melebihi Rasulullah ?

Pernahkah pemerintah ini sedemikian gusar melihat orang yang tidak puasa, tidak sholat atau tidak membayar zakat seperti gusarnya mereka melihat orang tidak mau hormat bendera ?

Apakah mereka sebegitu gusar manakala lafadz "Allah" diinjak-injak oleh Ahmad Dhani atau saat Lia Eden mengaku sebagai Nabi, atau Ahmadiyyah menodai Islam ? Bukankah bendera Merah Putih, Indonesia Raya dan simbol-simbol jahiliyyah lainnya, lebih mereka junjung tinggi dan mereka hormati dibanding Allah dan Rasul-Nya.


Di NKRI ini seseorang bisa bebas menghina Allah, Rasulullah dan Dien Al Islam, tapi mereka  tidak boleh sama sekali menghina Merah Putih atau Garuda Pancasila. Hukuman penjara telah menanti  Allahu Musta'aan.

Sikap represif pemerintah terhadap mereka yang tidak mau hormat bendera atau ikut upaca bendera, semakin menunjukkan bahwa ini bukan sekedar masalah sepele, tapi ini soal IMAN dan AQIDAH.


Masihkah kita ragu bahwa musuh-musuh Allah  sudah mengobok-obok aqidah dan iman kita serta mengancam syahadat anak istri dan keluarga kita ?


CATATAN PENTING ;

Bukan hukum tepuk tangannya atau bersiul  yg kita masalahkan, tetapi pengagungan sesuatu selain Allah dengan cara bertepuk tangan dan bersiul. Bukan hanya tepuk tangan yang bisa disebut ibadah, bahkan kedipan mata seorang pendeta Barghisah yang merupakan isyarat ketundukan dan kepatuhan kepada iblis, sudah menyebabkannya murtad. Silahkan antum baca Tafsir surah Al Hasyr ayat 16

“Seperti (bujukan) shaitan ketika dia berkata kepada manusia: "Kafirlah kamu", maka tatkala manusia itu telah kafir, maka ia berkata: "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta Alam." (QS Al Hasyr 16)

APAKAH LALU BERARTI MENGEDIPKAN MATA HUKUMNYA HARAM ?

Yg sedang saya bahas di sini adalah bahwa  ibadah bukan hanya rukuk sujud, bahkan tepuk tangan, kedipan mata, desiran hati pun bisa menjadi ibadah jika itu dimaksudkan sebagai pengagungan, kepatuhan, ketundukan dan ketaatan mutlak kpd sesuatu.

Kemunafikan

Kemunafikan

( النفاق )

Definisi

-secara bahasa berarti menampakkan sesuatu dan menyembunyikan lawannya

- secara istilah berarti menampakkan keislaman dan menyembunyikan kekufuran



Ragam kemunafikan

- Nifaq akbar (besar) : yaitu kemunafikan yang menjadi keyakinan kuat dalam diri seseorang dengan menampakkan islam lewat mulutnya dan amalannya sedang hatinya sangat membencinya dan mengkufurinya

- Nifaq asghor (kecil) : yaitu kemunafikan yang nampak dari perbuatannya dengan menyelisihi syari’at



Perbedaan antara keduanya

Nifaq akbar bisa mengakibatkan pelakunya menjadi ahlu neraka selama-lamanya kondisinya sama seperti orang kafir. Adapun nifaq ashgor adalah dosa besar namun tidak menjadikan pelakunya kekal di dalam neraka


Kemunculan kaum munafiq

Sejarah Islam mencatat bahwa munculnya kaum munafiqin dimulai ketika dakwah Islam sudah merambah ke dataran Yastrib ( Madinah ). Adapun pada fase dakwah Islam di Makkah terdapat hanya dua kelompok saja; yaitu kaum mukminin dan kaum musyrikin.

Sebagaimana yang dicatat dalam banyak kitab sejarah Islam, bahwa pelopor kaum munafiqin pada masa Nabi Salallahu alaihi wasallam adalah Abdullah bin Ubay bin Salul. Konon, dia adalah pembesar dari bani Khozroj yang sangat berpengaruh dan menjadi kandidat utama untuk dijadikan raja dan pemimpin untuk kota Yastrib saat itu sebelum datangnya Nabi Muhammad Salallahu alaihi wasallam. Setelah hijrahnya Nabi Salallahu alaihi wasallam penduduk Madinah mengangkat beliau sebagai pemimpin mereka. Inilah salah satu faktor yang membangkitkan kedengkian dalam diri Abdullah bin Ubay terhadap diri Nabi Salallahu alaihi wasallam. Dari sinilah bibit kemunafikan tumbuh dalam dirinya.

Sejarah telah menyaksikan pula betapa kejinya makar kaum munafiqin dalam memerangi islam dari dalam. Mulai dari pembelotan sejumlah pasukan yang turut serta dalam perang badar hingga konspirasi pembunuhan Nabi Salallahu alaihi wasallam. Hingga kini, kaum munafiqin senantiasa merongrong kekuatan kaum muslimin dan berupaya menjegal upaya penegakan hokum-hukum Allah .



Hal-hal yang menyebabkan nifaq akbar (nifaq I’tiqody)

- mendustakan Rasulullah Salallahu alaihi wasallam secara keseluruhan ataupun sebagian

- mendustakan sebagian yang dibawa oleh Rasulullah Salallahu alaihi wasallam

- membenci Rasulullah Salallahu alaihi wasallam

- membenci sebagian yang dibawa oleh Rasulullah Salallahu alaihi wasallam

- menyembunyikan anggapan akan kerendahan syariat Islam membenci jika kemenangan berada di pihak Islam



Perkara-perkara yang menyebabkan nifaq ashghor (nifaq amali)

-suka berbohong
-suka menyelesihi janji
-suka berkhianat
-berlebih-lebihan dan melampaui batas ketika berselisih
-suka melanggar sumpah dan janji



Beberapa sifat orang munafiq

- bermalas-malasan sholat terutama sholat shubuh dan ‘isya
- suka menghalang-halangi jalan menuju Alloh
- mudah sekali untuk kufur



Ancaman bagi munafiq :

Allah berfirman :

Sungguh orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.(QS : An-Nisaa :145)

Abu Harits

Referensi:

- Dr. Ibrohim bin Muhammad Al Buroikan, Al Madkhol li Dirosatil Aqidah Al Islamiyah ‘ala madzhab Ahlus Sunnah wal jama’ah.
- Dr. Sholih bin Fauzan bin Abdulloh Al Fauzan, ‘Aqidatut Tauhid, Riyadl, Daar Al Qoosim.

elbahry.wordpress.com

Wearing Hijab (Mengenakan Jilbab)

 Memakai hijab atau Jilbab, masih ragu kah?

Seandainya #WearHijab hukumnya adalah sunnah, tentu ada wanita di zaman Rasul masih hidup yg tidak mengenakannya | ternyata semua kenakan

Seandainya #WearHijab bukan wajib, tentu Nabi tak susah payah ingatkan Muslimah untuk kenakan hijab | ternyata amaran itu sangat banyak


Seandainya #WearHijab hanya untuk masa lampau | mengapa sekalian shalat juga tiada dianggap urusan lampau?

Seandainya #WearHijab itu hanya untuk orang arab semata | maka tiada penting Allah maktubkan berulang kali di Al-Qur'an

Seandainya #WearHijab itu menyusahkan | berarti bertentangan dengan perkataan Allah, "tidak akan membebani kecuali manusia sanggup"

Seandainya #WearHijab itu dianggap tertinggal zaman | maka anggapan manusia tiada beratkan surga dan neraka, cukup abaikan
seandainya #WearHijab bukan kebaikan | untuk apa generasi sahabat, tabi'in dan tabi'ut tabi'in menggencarkannya?
#WearHijab lebih dari sekedar identitas yang menandai | hijab adalah kebanggaan pilihan diri

Karena terlalu banyak dosa yang diperbuat tanpa kita sadari | #WearHijab mengurangkan dosa yang kita perbuat tanpa kita ketahui

Bila lelaki menjadi dosa karena melihat aurat yang engkau pampangkan | cukup engkau berdosa karena jadi sarana maksiat
#WearHijab bukan hanya menekan nafsu bermaksiat pada dirimu | ia lebih menekan lelaki untuk bermaksiat kepadamu

#WearHijab segerakan, bukan hanya untuk dirimu, tapi ayah dan ibumu | karena Allah minta tanggung jawab atas terbuka auratmu
mantapkan hati, lalu #WearHijab | bila sulit, maka #WearHijab dan
mantapkan hati

#WearHijab dan rasakan energi yang Allah berikan saat engkau taat | rasa kecanduan dan ketagihan akan cinta-Nya, lebih dan lebih
selagi masih tersisa hitungan ramadhan, #WearHijab segerakan | selagi pahala dilipatkan, jangan tunda lagi, ayo kenakan
agar bila tiba masa takbiran kemenangan, engkau termasuk yg merayakan | karena ramadhan harusnya membuat perbedaan, #WearHijab segerakan!

by: Ustadz Felix Siauw.(Muslimahzone.com)

Fenomena Umum Di Kalangan Wanita

kebiasaan yg menjadi . Keluar rumah dngan mnggunakan parfum yg wanginy mnjelajahi segala ruang. Hal yg mnjadikan laki-laki lebih tergoda karena umpan wewangian yg manghampiriny..wew ^_^

Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam amat keras mmperingatkn masalah trsebut. Beliau Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :“Perempuan manapun yang menggunakan parfum kemudian melewati
suatu kaum agar mereka mencium wanginya maka dia seorang pezina” (HR Ahmad).

Sbagian wanita mlalaikan dn mremehkn masalah ini, shingga dengn sembarangn mmakai parfum. Tak peduli di sampingny ada sopir, pnjual, saptam, atau orang lain yg tak mustahil akan trgoda

Dari Abu hurairah : “Bahwa seorang wanita berpapasan dengannya dan bau wewangian (parfum) menerpanya.Maka Abu Hurairah berkata:”Wahai hamba Allah! apakah kamu hendak kemasjid?”ia menjawab:”Ya!” Abu Hurairah kemudian berkata lagi:”Pulanglah saja, lalu mandilah! karena sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam bersabda:”Jika seorang wanita keluar menuju masjid sedangkan bau wewangiannya menghembus maka Allah tidak menerima shalatnya, sehingga ia pulang lagi menuju rumahnya lalu mandi (baru kemudian shalat kemasjid” (Hadits shahih, dikeluarkan oleh Al-baihaqi lihat silsilah Hadits Shahihah Syaikh Albani)

“Perempuan manapun yang memakai parfum kemudian keluar ke masjid (dengan tujuan) agar wanginya tercium orang lain maka shalatnya tidak diterima sehingga ia mandi sebagaimana mandi jinabat” (HR Ahmad)...

Ibnu Hazm rahimahullah mengatakan, “Jilbab menurut bahasa Arab yang disebutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah pakaian yang menutupi seluruh badan, bukan hanya sebagiannya.” Sedangkan Ibnu Katsir mengatakan, “Jilbab adalah semacam selendang yang dikenakan di atas khimar yang sekarang ini sama fungsinya seperti izar (kain penutup).” (Syaikh Al Bani ).

syArat-syArat pakaian muslimah..
1. menutup seluruh badan kecuali yg dkecualikan

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59)

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS. An-Nur: 31)

2. Kainny Harus Tebal, Tidak Tipis

“Dua kelompok termasuk ahli neraka, aku belum pernah melihatnya, suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengan cambuknya dan wanita yang kasiyat (berpakaian tapi telanjang, baik karena tipis atau pendek yang tidak menutup auratnya), mailat mumilat (bergaya ketika berjalan, ingin diperhatikan orang), kepala mereka seperti punuk onta. Mereka tidak masuk surga dan tidak mendapatkan baunya, padahal baunya didapati dengan perjalanan demikian dan demikian.” (HR. Muslim, Ahmad dan Imam Malik)

3. Hrus Longgar, Tdak Ketat

“Perintahkanlah ia agar mengenakan baju dalam di balik Qubthiyah itu, karena saya khawatir baju itu masih bisa menggambarkan bentuk tubuh.” (HR. Ad Dhiya’ Al Maqdisi, Ahmad dan Baihaqi dengan sanad hasan)

Mka tidak tpat jika sseorang mncukupkn dngan mmakai rok, namun trnyata tetap mmperlihatkan pinggul, kaki atau betisny. Maka jika pkaian trsebut tlah ckup tebal dan longgar nmun tetap mmperlihatkn bntuk tubuh, maka dianjurkn bagi seorang muslimah untuk mmakai lapisan dlam. Namun janganlh mncukupkn dngan kaos kaki panjang, karena ini tdak cukup untuk mnutupi bntuk tubuh (trutama untuk para saudariku yg sring trsingkap rokny ktika mnaiki motor shingga trlihatlah bntuk betisny).

4. Tidak Dberi Wewangian atau Parfum

“Siapapun perempuan yang memakai wewangian, lalu ia melewati kaum laki-laki agar mereka mendapatkan baunya, maka ia adalah pezina.” (HR. Tirmidzi)

“Siapapun perempuan yang memakai bakhur, maka janganlah ia menyertai kami dalam menunaikan shalat isya’.” (HR. Muslim)

Syaikh Al Bani brkata, “Wewangian itu selain ada yang digunakan pada badan, ada pula yang digunakan pada pakaian.”

5. Tidak Mnyerupai Pkaian Laki-Laki

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pria yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian pria.” (HR. Abu Dawud)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Kesamaan dalam perkara lahir mengakibatkan kesamaan dan keserupaan dalam akhlak dan perbuatan.”

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata
- Prinsipnya bukan semata-mata apa yang dipilih, disukai dan biasa dipakai kaum pria dan kaum wanita.
- Juga bukan pakaian tertentu yang dinyatakan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam atau yang dikenakan oleh kaum pria dan wanita di masa beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.
- Jenis pakaian yang digunakan sebagai penutup juga tidak ditentukan (sehingga jika seseorang memakai celana panjang dan kaos kemudian menutup pakaian dan jilbab di atasnya yang sesuai perintah syari’at sehingga bentuk tubuhnya tidak tampak, maka yang seperti ini tidak mengapa -pen)

6. Tdak Mnyerupai Pkaian Wanita-Wanita Kafir

Btapa kita ketahui, mreka (orang kafir) suka mnampakkn bntuk dan lekuk tubuh, mmakai pkaian yang transparan, tdak pduli dngan pnyerupaan pkaian wanita dngan pria. Bhkan trkadang mreka mndesain pkaian untuk wanita maskulin! Hanya kpada Allah-lah kita mmohon prlindungn dn mminta prtolongn untuk dijauhkn dari kecintaan kpada orang-orang kafir. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS. Al Hadid : 16)


Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. (QS. Al-Ahzab: 36)

Minggu, 09 September 2012

DOWNLOAD EBOOK SHIRAH NABAWIYAH,AL-BIDAYAH WAN NIHAYAH

DOWNLOAD EBOOK SHIRAH NABAWIYAH 
AL-BIDAYAH WAN NIHAYAH






10 Pembatal Ke Islaman

10 Pembatal Keislaman 
﴿ نواقض الإسلام ﴾
]  Indonesia – Indonesian – [ إندونيسي


Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah
                   










 نواقض الإسلام
« باللغة الإندونيسية » 



الشيخ محمد بن عبد الوهاب رحمه الله 


ترجمة: محمد إقبال أحمد غزالي
مراجعة: إيكو هاريانتو أبو زياد









10 Pembatal Keislaman

Pertanyaan.: Apakah pembatal-pembatal Islam?

Jawaban : Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah berkata: 'Ketahuilah, sesungguhnya pembatal islam terbesar ada sepuluh perkara:        

Pertama:  
syirik dalam beribadah kepada Allah yang tiada sekutu baginya, berdasarkan firman Allah :
قال الله تعالى: ﴿إِنَّ اللهَ لاَيَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَادُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَآءُ
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. (QS. an-Nisa` :48)
 Termasuk syirik adalah menyembelih bukan karena Allah , termasuk orang yang menyembelih untuk jin atau kubah.

Kedua: Barangsiapa yang menjadikan perantara di antaranya dan di antara Allah, berdoa dan meminta syafaat kepada mereka niscaya ia menjadi kafir secara ijma'.

Ketiga: Barangsiapa yang tidak mengkafirkan orang-orang musyrik atau meragukan kekafiran mereka, atau membenarkan kepercayaan mereka niscaya kafir secara ijma'.

Keempat: Barangsiapa yang meyakini bahwa selain syari'at Nabi lebih sempurna dari pada petunjuknya , atau sesungguhnya hukum selainnya lebih baik dari pada hukumnya , seperti orang-orang yang mengutamakan hukum thaghut di atas hukumnya , maka dia kafir.

Kelima: Barangsiapa yang membenci sesuatu yang dibawa oleh Rasulullah , sekalipun mengamalkannya, niscaya ia kafir dengan ijma', berdasarkan firman Allah :
قال الله تعالى: ﴿ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَآأَنزَلَ اللهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ
(Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (al-Qur'an) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka. (QS. Muhammad:9)

Keenam: Barangsiapa yang mengolok-olok sesuatu dari agama Allah , atau pahalanya , atau siksanya niscaya ia menjadi kafir, berdasarkan firman Allah :
قال الله تعالى: ﴿قُلْ أَبِاللهِ وَءَايَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِءُونَ * لاَتَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ
Katakanlah:"Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?". * Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. (QS. Taubah :65-66)

Ketujuh: sihir, dan termasuk jenis sihir sharf  (pengasih, supaya mengasihi) dan 'athf (pembenci, supaya membenci). Maka barangsiapa yang melakukannya atau ridha dengannya niscaya ia kafir. Dalilnya adalah firman Allah :
قال الله تعالى: ﴿وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولآ إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلاَ تَكْفُرْ
…sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan:"Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir"… (QS. al-Baqarah:102)

Kedelapan: Membela orang-orang musyrik dan menolong mereka melawan kaum muslimin. Dalilnya adalah firman Allah I:
قال الله تعالى: وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللهَ لاَيَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS. al-Maidah:51)

Kesembilan: Barangsiapa yang meyakini bahwa sebagian manusia tidak wajib mengikuti Nabi r, dan sesungguhnya ia bisa keluar dari syari'atnya r, sebagaimana Khadir u keluar dari syari'at Musa u, maka dia kafir.

Kesepuluh: berpaling dari agama Allah I, tidak mempelajarinya dan tidak pula mengamalkannya, berdasarkan firman Allah I:
قال الله تعالى: وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّن ذُكِّرَ بِئَايَاتِ رَبِّهِ ثُمَّ أَعْرَضَ عَنْهَآ إِنَّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ مُنتَقِمُونَ
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Rabbnya, kemudian ia berpaling daripadanya Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa. (QS. Sajdah :22)

Tidak adalah perbedaan pada semua pembatal iman ini di antara bercanda, serius dan takut, kecuali orang yang dipaksa, dan semuanya termasuk bahaya yang besar dan yang paling banyak terjadi. Seorang muslim harus berhati-hati dan takut darinya atas dirinya, dan berlindung kepada Allah  dari yang menyebabkan murka-Nya dan kepedihan siksa-Nya. semoga Allah I memberi rahmat kepada Muhammad.

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab – ad-Durarus Saniyah cet/5 (10/91).

Sabtu, 08 September 2012

HUKUM MENGOLOK-OLOK SUNNAH RASULULLAH SHALLALLAHU 'ALAHI WA SALLAM



posted in Aqidah & Manhaj |
Penulis : Al Ustadz Qomar Suaidi, Lc

Mengolok-olok atau menjadikan SunnahRASULULLAH SHALLALLAHU ' ALAHI WA SALLAM sebagai bahan tertawaan merupakan perbuatan dosa besar, bahkan bisa menyebabkan pelakunya kafir.

Istihza’ (mengolok-olok) Sunnah RASULULLAH SHALLALLAHU ' ALAHI WA SALLAM    berarti mengolok-olok Islam. Ini adalah perbuatan besar namun dinilai oleh sebagian orang sebagai suatu hal yang biasa. Bahkan terkadang disebut lelucon yang menggelikan karena dianggap perbuatan tersebut adalah main-main dan tidak serius sehingga seolah-olah ketika melakukannya tidak menanggung dosa atau tanggung jawab apa pun. Padahal perbuatan itu dinilai oleh syariat sangat berbahaya dalam segala keadaannya.

Terjadi di zaman RASULULLAH SHALLALLAHU ' ALAHI WA SALLAM ketika beliau bersama kaum muslimin pergi menuju perang Tabuk maka dalam sebuah majlis seseorang berkata: “ Kami tidak melihat ada yang lebih rakus, lebih dusta, dan penakut seperti para pembaca Qur’an kita itu ( dia maksudkan para sahabat Nabi ).” Maka seseorang menanggapinya: “Kamu dusta, bahkan kamu adalah munafik. Saya benar-benar akan sampaikan kepada Rasulullah.”  Maka berita itu sampai kepada RASULULLAH SHALLALLAHU ' ALAHI WA SALLAM dan turunlah ayat Al Qur’an kepada beliau. Abdullah bin Umar mengatakan,: “ Saya melihat orang itu bergantung dengan tali unta RASULULLAH SHALLALLAHU ' ALAHI WA SALLAM dan kakinya tersandung-sandung batu sambil mengatakan, : “ Wahai Rasulullah kami hanya main-main.” Namun RASULULLAH SHALLALLAHU ' ALAHI WA SALLAM terus mengatakan, : “ Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya, Rasul-Nya kalian memperolok-olok? Jangan kalian cari udzur, kalian telah kafir setelah iman kalian”  ( At Taubah: 65-66 ) [Hasan, Hadits Riwayat Ibnu Abi Hatim dan Ath Thabari dan dihasankan oleh Asy Syaikh Muqbil dalam Shahihul Musnad min Asbabin Nuzul, 108]

Mengomentari masalah ini Asy Syaikh Sulaiman bin Abdillah mengatakan: “Para ulama telah bersepakat atas kafirnya orang yang melakukan sesuatu darinya, maka barangsiapa yang mengolok-olok Allah atau kitab-Nya, atau Rasul-Nya, atau agama-Nya, maka dia telah kafir walaupun main-main dan tidak memaksudkan mengolok-oloknya secara ijma’ ( kesepakatan para ulama ).” (Taisir Al ‘Azizil Hamid hal. 617).

Hal yang serupa ditegaskan oleh Asy Syaikh Abdurrahman As Sa’di katanya: “  Barangsiapa yang mengolok-olok sesuatu dari kitab Allah atau Sunnah Rasul-Nya yang shahih atau melecehkannya atau merendahkannya maka dia telah kafir terhadap Allah Yang Maha Besar.” (Taisir Al Karimir Rahman, 343).

Bahkan Asy Syaikh Shalih Al Fauzan mengatakan: “ Barangsiapa yang mengolok-olok salah satu dari Sunnah berarti ia mengolok-olok semuanya, karena yang terjadi pada orang tersebut ( pada kisah di atas-red ) bahwa mereka mengolok-olok Rasul dan para sahabatnya sehingga turunlah ayat ini. Kalau begitu mengolok-olok perkara ini saling terkait.” ( Kitabut Tauhid,39)

Lalu bagaimana kalau mengolok-olok ilmu dan orang yang berilmu apakah termasuk dalam hukum ini?

Asy Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz menjelaskan masalah ini, katanya, : “ Yang benar dalam masalah ini adalah dirinci masalahnya. Kalau mengolok-olok ilmu syariat atau orang yang berilmu karena ilmunya maka yang demikian merupakan kemurtadan, tidak ada keraguan dalam masalah itu karena itu adalah perbuatan merendahkan dan meremehkan sesuatu yang Allah besarkan dan mengandung penghinaan dan pendustaan terhadapnya. Adapun mengolok-olok orang yang berilmu dari sisi HUKUM lain seperti pakaian atau ambisinya terhadap dunia atau kebiasaannya yang tidak sesuai dengan kebiasaan manusia yang tidak ada hubungannya dengan syariat atau sebab yang serupa dengan itu maka yang semacam ini tidak sampai murtad karena perbuatannya ini tidak kembali kepada agama tapi kembali kepada perkara lain.” ( footnote Asy Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz terhadap Fathul Majid hal. 526 ).

Semestinya ketika melihat sesuatu yang berkaitan dengan keagamaan dan sesuai dengan Sunnah Nabi jangan sampai kita mengolok-olok atau menghina, merendahkan, mengejek atau menjadikannya bahan tertawaan atau semacamnya. Walaupun Sunnah itu bertentangan dengan adat istiadat atau kita menganggapnya asing dan aneh serta belum bisa melakukannya. Mestinya kita mendukung dan meminta ampun kepada Allah karena belum bisa melaksanakannya, bukan malah mengejek.
Semoga Allah selalu memberikan taufik-Nya kepada kita untuk selalu melakukan apa yang Ia ridhai dan cintai.

UKURAN HIDAYAH
Karena begitu bahayanya mencela Sunnah Nabi maka para ulama menjadikan ukuran hidayah dengan istiqamahnya seseorang di atas As Sunnah. Sebaliknya mereka menilai seseorang yang mencela Sunnah Nabi berarti perlu diragukan keistiqamahannya di atas hidayah.

Al Imam Al Barbahari mengatakan,: “ Jika kamu dengar seseorang mencacat As Sunnah atau menolak As Sunnah atau mencari selain As Sunnah, maka tuduhlah dia pada keislamannya dan jangan kamu ragu bahwa dia adalah pengikut hawa nafsu, ahli bid’ah.” ( Syarhus Sunnah, 51, Ta’dhimus Sunah, 29 )

Abul Qasim Al Ashbahani mengatakan, : “ Ahlus Sunnah dari kalangan Salaf mengatakan bahwa jika seseorang mencacat As Sunnah maka semestinya ia dituduh pada keislamannya.”   ( Al Hujjah fii Bayanil Mahajjah, 2/428, Ta’dhimus Sunnah hal. 29).

Ayyub As Sikhtiyani berkata, : “ Jika kamu ajak bicara seseorang dengan Sunnah lalu dia mengatakan: ‘Tinggalkan kami dari yang ini dan beri tahu kami dengan Al Qur’an’, maka ketahuilah bahwa dia itu sesat.” ( Miftahul Jannah, 137 )

Orang yang melakukan perbuatan semacam ini berada dalam keadaan yang sangat berbahaya sehingga Imam Ahmad mengatakan, : “ Barangsiapa yang menolak hadits Nabi maka dia berada di atas jurang kebinasaan.” ( Tabaqat Al Hanabilah, 2/15, Ta’dhimus Sunnah, 29 )
Wallahu a’lam.

Musik ? Haramkah ?

1. Diriwayatkan Dari Shahabat Abu Malik Al-Asy`ari Radhiyallaahu `Anhu Ia Berkata. :                          “ Rasulullah Shallallaahu`Alaihi Wa Sallam Bersabda, : “ Sungguh, Akan Ada Orang-Orang Dari Ummatku Yang Meminum Khamr ( Minuman Keras ), Mereka Menamakannya Dengan Selain Namanya. Mereka Dihibur Dengan Musik Dan ( Alunan Suara ) Biduanita, Maka Allah Akan Membenamkan Mereka Kedalam Bumi Dan Dia Akan Mengubah Bentuk Sebagian Mereka Menjadi Kera Dan Babi,”( Shahih : HR. Ibnu Majah ( no. 4020 ), Ahmad ( V/342 ). Al-baihaqi Dalam Sunannya ( VIII/295, X/221 ), Ibnu Hibban ( no. 1384 ).Al-Mawaarid, Ibnu Abi Syaibah Dalam Al-Mushannaf ( VIII/81,no. 24108 ) Dan Ibnu Asaakir. Lafazh Ini Milik Ibnu Majah. Lihat Tahriim Aalaatith Tharb ( hlm. 44-45 ).

2. Diriwayatkan Dari `Abdurrahman bin Ghanm Al-Asy`ari, Dia Berkata  : “ Abu Amir Atau Abu Malik Al-Asy`ari Radhiyallaahu`Anhu Telah Menceritakan Kepadaku, Demi Allah, Dia Tidak Berdusta Kepadaku, Dia Telah Mendengar Rasulullah Shallallaahu`Alaihi Wa Sallam Bersabda, “ Sungguh, Benar-Benar Akan Ada Di Kalangan Ummatku Sekelompok Orang Yang Menghalalkan Kemaluan ( Zina ), Sutera, Khamr ( Minuman Keras ), Dan Alat-Alat Musik. Dan Beberapa Kelompok Orang Benar-Benar Akan Singgah Di Lereng Sebuah Gunung Dengan Binatang Ternak Mereka, Seorang Yang Fakir Mendatangin Mereka Untuk Suatu Keperluan, Lalu Mereka Berkata,`Kembalilah Kepada Kami Pada Esok Hari.` Kemudian Allah Mendatangkan Siksaan Kepada Mereka Dan Menimpakan Gunung Kepada Mereka Serta Allah Mengubah Sebagian Dari Mereka Menjadi Kera Dan Babi Sampai Hari Kiamat.”( Diriwayatkan Oleh Al-Bukhari Secara Mu`allaq* Dengan Lafazh Jazm ( pasti ) ( Fat-hul Baari X/51 no. 5590 ), Ibnu Hibban ( no. 6719 ), Al-Baihaqi ( X/221 ) Abu Dawud ( No. 4039 ). (* Maksudnya, Dengan Lafazh Yang Menunjukkan Bahwa Sanadnya Terputus Antara Al-bukhari Dengan Rawi Setelahnya, Yaitu Hisyam bin`Ammar )

Hadits Ini SHAHIH. Karena Itulah Para Imam Ahlul Hadits Menghukumi Hadits Ini Dengan Keshahihannya.
1. Dishahihkan Oleh Al-Bukhari, Ibnu Hibban, Al-Barqani (  Dalam Shahiihnya. Lihat   Nashbur Raayah ( IV/231 ). Dan Abu`Abdillah Al-Hakim( Lihat Shiyaanatu Shahiih Muslim ( I/84 ).
2. Ibnush Shalah Berkata, : “ Hadits Ini Shahih ( Ma`rifatu Anwaa`I `Uluumil Hadiits (hlm. 61 ) Dan Shiyaanatu Shahiih Muslim ( I/84 ).
3. Ibnu Taimiyyah Berkata Mengenai Hadits Ini ,: “ Apa Yang Diriwayatkan Oleh Al-Bukhari Adalah Shahih. ( Al-Istiqaamah ( I/294 ).
4. Dishahihkan Oleh Al-Isma`ili ( Dalam Shahiihnya Lihat Tahdziibus Sunan ( X/110 ) Karya Ibnu Qayyim. Dan Abu Dzarr Al-Harawi. ( Dalam Shahiihnya.Lihat Fat-hul Baari ( X/52 ).
5. Ibnul Qayyim Berkata, :” Hadits Ini Shahih. “  ( lghaatsatul Lahfaan ( I/464 ).
6. An-Nawawi Berkata,: “ Hadits Ini Shahih “ ( Irsyaadu Thullaabul Haqaa-iq ( I/196 ), Tahqiq Syaikh`Abdul Baari Fat-hullah.
7. Ibnu Rajab Al-Hanbali Mengatakan, : “ Maka Hadits Ini Adalah Shahih “                                   ( Majmuu`Rasaa-il Al-Hafizh Ibni Rajab Al-Hanbali ( Nuzhatul Asmaa`( II/449 ).
8. Ibnu Hajar berkata,:” Dan Hadits ini Shahih, Tidak Ada Cacat Dan Celaan Padanya.”                         ( Taghliiqut Ta`liiq ( V/22 ).
9. Asy-Syaukani Berkata, : ″ Hadits Ini Shahih, Diketahui Sanadnya Yang Bersambung Berdasarkan Syarat Ash-Shahiih. ( Nailul Authaar  ( VIII/113 ).
10.   Dan Ad-Dahlawi Mengatakan, :” ( Sanadnya )Bersambung Dan Shahih (Al-Inshaaf(hlm. 62) Dinukil Dari Ahaadiitsul Ma`aazif Wal Ghina Diraasatan Hadiitsiyyatan Naqdiyyatan(hlm.57-58).

Untuk Mengetahui Penjelasan Hadits-Hadits Yang Berkaitan Dengan Masalah Musik Dan Nyanyian Dapat Dilihat Dalam Kitab Tahriim Aalaatith Tharb Karya Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani Rahimahullaah Dan Risalah Magister Berjudul Ahaadiitsul Ma`aaziifi Wal Ghina`Diraasatan Hadiitsiyyatan Naqdiyyatan ( hlm. 58 ), Karya Dr. Muhammad`Abdul Karim`Abdurrahman.

 Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani Rahimahullaah Juga Membawakan Nama-Nama Para Ulama Ahlul Hadits Yang Menshahihkan Hadits Ini Dalam Tahriim Aalaatith Tharb(hlm. 89).

 Ibnu Hazm ( Wafat Th. 456 H ) Dan Muhammad bin Thahir Al-Maqdisi ( Wafat Th. 507 H ) Rahimahumallaah Mendha`ifkan Hadits Ini Dengan Sangkaan Adanya Cacat Dalam Hadits Ini, Yaitu Terputusnya Sanad Antara Al-Bukhari Dan Hisyam bin`Ammar Dan Tidak Dikenalnya Shahabat Dalam Hadits Ini ( Yaitu Abu`Amir Atau Abu Malik ). Padahal Para Imam Ahlul Hadits Yang Lainnya Telah Memaushulkan ( Menyambungkan ) Sanad Hadits Ini, Di Antaranya Mereka Adalah Ibnu Hibban Dalam Shahiihnya Ath-Thabrani Dalam Al-Mu`jamul Kabiir Dan Selain Keduanya. Selain Itu, Hisyam bin `Ammar Termasuk Guru Imam Al-Bukhari. Adapun Tidak Dikenalnya Shahabat Abu`Amir Atau Abu Malik, Maka Seluruh Shahabat Rasulullah Shallallaahu`Alaihi Wa Sallam Adalah Adil, Sebagaimana Telah Menjadi Kesepakatan Kaum Muslimin.

 Pada Saat Membantah Muhammad Al-Ghazali Yang Taklid Kepada Ibnu Hazm Dalam Hal Ini, Syaikh Al-Albani Rahimahullaah Mengatakan,” Dia ( Al-Ghazali ) Tidak Mengetahui Bahwa Hisyam bin `Ammar Termasuk Dari Gurunya Imam Al-Bukhari. Maka Perkataan Beliau ( Al-Bukhari ),” Telah Berkata Hisyam bin`Ammar“ Bukanlah Sekedar Ta`liiq ( Adanya Pemisah Antara Al-Bukhari Dengan Hisyam ) Bahkan Sebenarnya Muttashil ( Bersambung ) Karena Bagi Imam Al-Bukhari Tidak Ada Perbedaan Antara Perkataannya. ” Telah Berkata Hisyam,” Atau “ Telah Mengabarkan kepadaku Hisyam,” ( Tahriim Aalaatith ( hlm. 28 ).

 Imam Ibnu Qayyim Rahimahullaah Dalam Kitab Tahdziibus Sunan ( V/271-272 ) Berkata,” Tidak Ada Upaya Yang Dilakukan Oleh Orang-Orang Yang Menganggap Cacat Hadits Di Atas, Seperti Ibnu Hazm Untuk Mempertahankan Pendapatnya Yang Bathil Tentang Dibolehkannya Nyanyian Dan Musik. Dan Dia Menyangka Bahwa Hadits Ini Munqathi ( Terputus Sanadnya ) Karena Al-Bukhari Katanya, Tidak Memiliki Sanad Yang Bersambung Dalam Hal Hadits Diatas!

 Adapun Untuk Menjawab Kekeliruan Ini Sebagai Berikut :
a. Telah Disepakati Bahwa Al-Bukhari Telah Bertemu Hisyam bin`Ammar Dan Mendengarkan ( Hadits ) Darinya. Apabila Dia ( Al-Bukhari ) Berkata,“ Telah Berkata Hisyam,“ Maka Perkataan Itu Kedudukannya Sama Dengan,“ Dari Hisyam,“
b. Jika Al-Bukhari Tidak Mendengar ( Langsung ) Hadist Ini Dari Hisyam, Maka Dia Tidak Akan Membolehkan Dirinya Untuk Memastikan Darinya, Kecuali Kalau Telah Shahih Bahwa Hisyam ( Benar-Benar ) Telah Meriwayatkan Hadits Ini. Hal Ini ( Keberanian Seorang Rawi Untuk Menyatakan Bahwa Seorang Syaikh Telah Meriwayatkan Sebuah Hadits Padahal Dia Tidak Mendengar Langsung Dari Syaikh Tersebut ). Biasanya Karena Banyaknya Orang Yang Meriwayatkan Hadits Itu Dari Syaikh Tersebut Dan Karena Masyhur ( Terkenal )nya Hal Tersebut. Dan Al-Bukhari Adalah Makhluk Allah Yang Paling Jauh Dari Penipuan.
c. Bahwasanya Al-Bukhari Telah Memasukkan Hadits Tersebut Dalam Kitabnya Yang Terkenal Dengan Ash-Shahiih, Dengan Berhujjah ( Berdalil ) Dengannya, Seandainya Hadits Itu Bukan Hadits Shahih, Tentu Beliau Tidak Akan Melakukan Yang Demikian.

d. Al-Bukhari Memberikan Ta`liiq(Lafazh Yang Menunjukkan Terputusnya Sanad) Dalam Hadits Itu Dengan Ungkapan Yang Menunjukkan Jazm ( Kepastian ), Tidak Dengan Ungkapan Yang Menunjukkan Tamriidh ( Cacat ). Dan Bahwasanya Jika Beliau Bersikap Tawaqquf ( Tidak Berpendapat ) Dalam Suatu Hadits Atau Hadits Itu Tidak Atas Dasar Syaratnya, Maka Beliau Akan Mengatakan,` Diriwayatkan Dari Rasulullah Shallallaahu`Alaihi Wa Sallam,` Dan Juga Dengan Ungkapan.`Disebutkan Dari Beliau,`Atau Dengan Ungkapan Yang Sejenisnya. Tetapi Jika Beliau Berkata.`Rasulullah Shallallaahu`Alaihi Wa Salam Bersabda,`Maka Berarti Dia Telah Memastikan Bahwa Hadits Itu Disandarkan Kepada Rasulullah Shallallaahu`Alihi Wa Salam.

e. Seandainya Kita Mengatakan Berbagai Dalil Diatas Tidak Ada Artinya, Maka Cukuplah Bagi Kita Bahwa Hadits Tersebut Shahih Dan Muttashil ( Bersambung Sanadnya ) Menurut Perawi Hadits Yang Lain. ( Lihat lghaatsatul Lahfaan ( I/465-466 ) Dan Mawaaridul Amaan ( hlm. 329 ). Untuk Mengetahui Lebih Lengkap Jalan-Jalan Periwayatan Hadits Ini, Lihat Tahriim Aalaatith Tharb ( hlm. 40-41 dan 80-91 ) Dan Silsilah Al-Ahaadiits Ash-Shahiihah ( no. 91 ).

Berikut Ini Penjelasan Para Ulama Hadits Tentang Hisyam bin`Ammar Diantaranya : Imam Yahya bin Ma`in Rahimahullaah Berkata, : ″Tsiqah „ ( Tahdziibul Kamaal ( XXX/247).
Imam Al-Bukhari Rahimahullaah Mentsiqahkannya Karena Beliau Berhujjah  Dengannya Dalam Kitab Shahiihnya.
Imam Ahmad Al-`Ijli Rahimahullaah Berkata,” Hisyam bin`Ammar Ad-Dimasyqi tsiqah Shaduq ( Terpecaya, Jujur ) ( At-Tsiqaat ( IX/233 ) Dan Siyar A`laamin Nubalaa`( XI/424).
Imam An.-Nasa`i Rahimahullaah Berkata,“ Laa Ba`sa Bihi ( Tidak Mengapa Dengannya ). ( Tahdziibul Kamaal (  XXX/248 ) dan Siyar A`laamin Nubalaa’ ( XI/424 ).

Hisyam bin `Ammar Rahimahullaah Merupakan Salah Seorang Ulama Yang Berpegang Teguh Kepada Al-Qur`an Dan As-Sunnah. Al-Hafizh Ahmad bin `Abdullah Al-Khazraji Rahimahullaah Berkata,“ Hisyam bin `Ammar As-Sulami Abul Walid Ad-Dimasyqi Al-Muqri Al-Hafizh Al-Khatiib. Meriwayatkan Dari Malik, Al-Jarrah bin Malih, Dan Yahya bin Hamzah Dan Banyak Ulama….”( Khulashah Ttahdziibu Tahdziibil Kamaal Fii Asmaa-ir Rijaal  ( hlm. 410 ).
Beliau Juga Berkata Dalam Siyar A`laamin Nubalaa, Hisyam Bin `Ammar… Seorang Imam al-Hafizh Al-`Allamah Al-Muqri, Ulama Penduduk Syam… Khatib Penduduk Dimasyqa ( Damaskus ). (Siyar A`laamin Nubalaa`( XI/420 ).
Beliau Juga Berkata Dalam Kitab Al-`Ibar Fii Khabari Man Ghabar,” Hisyam bin`Ammar… Khatib, Qari , Ahli Fiqih, Dan Muhaddits Penduduk Dimasyqa… Dua Orang Syaikh Dari Para Syaikhnya Telah Meriwayatkan Darinya, Karena Ketinggian Kedudukannya (Al-`Ibar Fii Khabari Man Ghabar ( I/351 ).

Hadits Ini Secara Jelas Dan Tegas Mengharamkan Al-Ma’aazif – Yaitu Alat-Alat Musik, Karena Nabi Shallallaahu’Alaihi Wa Sallam Mengabarkan Bahwa Akan Ada Suatu kaum Diantara Umatnya Yang Menganggap Halal Apa Yang Telah Diharamkan Allah Ta’ala Atas Mereka Berupa Zina, Sutra, Khamr, Dan Alat-Alat Musik.

3. Rasulullah Shallallaahu`Alaihi Wa Sallam Bersabda : “ Akan Terjadi Di Akhir Zaman, Ditenggelamkannya Manusia Kedalam Bumi, Dihujani Dengan Lemparan Batu, Dan Diubah Rupanya ( Menjadi Kera Dan Babi ) Yaitu Jika Telah Tampak ( Dihalalkannya ) Alat-Alat Musik Dan Para Biduanita Serta Dihalalkannya Khamr ( Minuman Keras ) ( Shahih Li Ghairihi : HR. Ibnu Abid Dun-ya Dalam Dzammul Malaahi ( no.1).Ath-Thabrani Dalam Al-Mu`Jamul Kabiir ( VI/150,no. 5810 ) Dari Sahl Bin Sa`ad Radhiyallaahu`Anhu Dan At-Tirmidzi ( no. 2212 ) Dari`Imran Bin Hushain Radhiyallaahu`Anhu. Dishahihkan Oleh Syaikh Al-Albani Dalam Shahiih Al-Jaami`ish Shaghiir ( no. 3665 ) Dan Silsilah Al-Ahaadiits Ash-Shahiihah (No.2203)

4. Rasulullah Shallallaahu `Alaihi Wa Sallam Bersabda : “ Sesungguhnya Pada Ummatku Akan Ada Beberapa Kaum Yang Ditenggelamkan Kedalam Bumi, Diubah Rupanya, Dan Dilempari Dengan Batu,” Para Shahabat Bertanya,” Wahai Rasulullah, Meskipun Mereka Bersaksi Bahwa Tidak Ada Ilah Yang Berhak Diibadahi Dengan Benar Selain Allah?” Beliau Menjawab,” Ya, Jika Sudah Tampak Alat-Alat Musik, ( Dihalalkannya ) Khamr, Dan ( Laki-Laki ) Memakai Sutra.” ( Hasan : HR. Ibnu Abi Syaibah ( XIV/152, no. 38541 ) Dari Jalan `Amr Bin Murrah, Dari`Abdurrahman Bin Saabith, Ia Berkata, Rasulullah Shallallaahu`Alaihi Wa Sallam Bersabda,´….( Al-Hadits ). Lafazh Hadits Ini Milik Ibnu Abi Syaibah. Sanad Hadits Ini Hanya Sampai Kepada`Abdurrahman bin Saabith, Seorang Tabi`in. Berarti Hadits Ini Mursal. Namun Derajat Hadits Ini Hasan Karena Memiliki Sejumlah Syahid(Penguat) Dari Hadits Abu Hurairah Radhiyallaahu`anhu, Yang Diriwayatkan Oleh Ibnu Abid Dun-ya Dalam Kitab Dzammul Malaahi ( no. 3 ) Dari`Aisyah Radhiyallaahu`Anha.

so,haram tidak yaa ? jawabanya 'haram'...

jadi gimana nih ? jawabanya 'yaa,harus ditinggalkan dari sekarang,ibarat kita tahu bahwa asap rokok yang selama ini kita hirup,walaupun reaksi efek buruknya belum terjadi saat ini,pasti nantinya juga merasakan efek buruknya cepat atau lamabat.'

wallahu a'lam bishawab..